BLITAR, KOMPAS.TV - Kesadaran masyarakat untuk memisahkan sampah medis seperti masker bekas pakai, alat tes antigen dengan sampah rumah tangga masih rendah. <br /> <br />Hal ini diungkapkan oleh petugas tempat pembuangan sampah Punakawan, Kabupaten Blitar Jawa Timur yang menemukan masker bekas pakai bercampur dengan sampah lainnya. <br /> <br />Dan jumlah sampah medis setiap harinya bertambah, hingga hampir 70 persen. <br /> <br />Baca Juga Ganjar Pranowo Gelar Sayembara untuk Tangkap Pelaku Pembuang Limbah Bengawan Solo di https://www.kompas.tv/article/210392/ganjar-pranowo-gelar-sayembara-untuk-tangkap-pelaku-pembuang-limbah-bengawan-solo <br /> <br />Tidak hanya mencemari, tetapi sampah medis, juga membahayakan bagi petugas kebersihan. <br /> <br />Padahal harusnya sampah medis, berupa masker bekas harus dikumpulkan di satu tempat yang sama, kemudian didisinfeksi. <br /> <br />Lalu kemudian diubah bentuknya dan kemudian dipisahkan oleh pengguna sejak dari rumah masing masing. <br /> <br />Baca Juga Petugas Tempat Pembuangan Sampah Khawatir Risiko dari Limbah Masker di https://www.kompas.tv/article/209567/petugas-tempat-pembuangan-sampah-khawatir-risiko-dari-limbah-masker <br /> <br />Bukan hanya masker, namun petugas juga kerap menjumpai alat bekas tes antigen. <br /> <br />Kini petugas berharap, pemerintah daerah dapat mengedukasi warga agar tidak mencampur sampah medis dengan sampah lainnya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/211195/jangan-campur-limbah-masker-dengan-sampah-rumah-tangga
