TANGERANG, KOMPAS.TV - Menteri Sosial Tri Rismaharini marah saat menemukan pemotongan dana bantuan sosial tunai di Tangerang, Banten, akhir bulan Juli lalu. <br /> <br />Di Pekanbaru, Riau, Mensos Risma kembali bereaksi dan menegur keterlambatan proses penyaluran bansos PKH akhir Agustus lalu. <br /> <br />Menjelang rencana pencairan dana bansos PKH tahap tiga bulan September ini, Mensos Risma mengaku telah mengevaluasi dan membenahi beberapa kelemahan penyaluran bagi keluarga penerima manfaat. <br /> <br />Penyaluran bansos PKH tahap tiga bulan September menyasar Rp 10 juta keluarga penerima manfaat dengan anggaran sebesar Rp 28,71 triliun. <br /> <br />Menurut rencana salah satu target bansos, ibu hamil, anak usia dini, penyandang disabilitas dan lansia 70 tahun ke atas dengan rata-rata bantuan Rp 3 juta per bulan. <br /> <br />Pengamat Ekonomi dari Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mendesak pemerintah membenahi data penerima yang banyak bermasalah. <br /> <br />Bagi setiap penerima bansos, Bhima mendorong masyarakat segera melaporkan bentuk pemotongan atau kualitas bansos yang tidak sesuai. <br /> <br />Penyaluran bantuan sosial di tengah pandemi Covid-19 tak sedikit menyeret sejumlah oknum ke dalam praktik korupsi dan penyelewengan. <br /> <br />Pemerintah didesak lebih ketat mengawasi penyaluran setiap bansos hingga ke tingkat daerah. <br /> <br />Apakah PKH atau program bansos pemerintah yang cair bulan ini sama dengan bansos sebelumnya dan benarkah bansos efektif mendorong pergerakan ekonomi nasional? <br /> <br />Simak pembahasannya bersama Menko Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, juga Direktur Center Of Economic And Law Studies, Bhima Yudhistira. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/211727/bansos-pkh-segera-cair-awasi-penyalurannya
