JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara (Jubir) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga, menanggapi perihal ditangkapnya salah satu karyawan Kimia Farma berinisial S oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri. <br /> <br />S ditengarai tergabung dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). <br /> <br />Arya menyebut, Kementerian BUMN akan mendukung semua langkah yang kini sedang dilakukan aparat Kepolisian. <br /> <br />Baca Juga Kimia Farma Bebas Tugaskan Karyawan yang Ditangkap Densus 88 di https://www.kompas.tv/article/210960/kimia-farma-bebas-tugaskan-karyawan-yang-ditangkap-densus-88 <br /> <br />Ia pun menekankan, tidak ada permasalahan terkait sistem pekrekrutan karyawan di tubuh bumn, karena karyawan tersebut diduga terpapar paham radikalisme jauh setelah bekerja untuk Kimia Farma. <br /> <br />Arya menambahkan, walaupun begitu pihaknya terus memperbaharui dan memperketat teknis perekrutan karyawan BUMN. <br /> <br />Salah satunya dengan proses ideologisasi Pancasila melalui program akhlak yang digagas menteri bumn Erick Thohir. <br /> <br />Baca Juga Kimia Farma Akui Karyawannya Ditangkap dalam Kasus Dugaan Terorisme Jaringan JI di https://www.kompas.tv/article/211257/kimia-farma-akui-karyawannya-ditangkap-dalam-kasus-dugaan-terorisme-jaringan-ji <br /> <br />Program tersebut diharapkan dapat mengikis paham radikalisme bagi karyawan BUMN. <br /> <br />Usaha lainnya yakni bekerjasama dengan pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). <br /> <br />Arya juga menegaskan, tidak ada dana CSR BUMN yang digunakan sebagai sumber dana radikalisasi. <br /> <br />Video Editor: Laurensius Galih <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/211549/kementerian-bumn-tanggapi-penangkapan-karyawan-kimia-farma-terduga-teroris
