JAKARTA, KOMPAS.TV - Seperti diketahui, selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka, PTM. <br /> <br />Dari hasil survei, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kemendikbudristek sekolah kini menjadi klaster covid-19. <br /> <br />Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kemendikbudristek mencatat, pada Kamis, secara total ada 1.270 sekolah menjadi klaster covid-19 secara skala nasional. <br /> <br />Dari hasil survei terhadap 47.033 sekolah ada 2,77 persen sekolah sampai 20 September, yang menujukkan klaster covid 19. <br /> <br />Paling banyak terjadi di sekolah dasar, SD lebih dari 500 sekolah. <br /> <br />Sementara berdasarkan wilayah, klaster sekolah covid-19 paling banyak terjadi di Provinsi Jawa Barat 150 kluster, disusul Jawa Tengah 131 klaster. <br /> <br />Atas temuan tersebut, satgas covid 19 meminta agar sekolah yang memiliki kasus covid-19 untuk ditutup sementara dan segera lakukan disinfeksi, pelacakan dan testing kontak erat. <br /> <br />Pihak sekolah diminta melakukan evaluasi penerapan pembatasan khususnya terkait penerapan protokol kesehatan. <br /> <br />Satgas covid-19 menekankan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka, PTM, terbatas perlu mengedepankan kesehatan dan keselamatan peserta didik. <br /> <br />Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyebut PTM tidak akan dihentikan begitu saja. <br /> <br />Lantas bagaimana skema lengkapnya? <br /> <br />Kompas Tv membahasnya bersama Dirjen Paud dan Pendidikan Dasar Menengah, Dikdasmen, Jumeri. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/215234/ribuan-sekolah-jadi-klaster-covid-19-bagaimana-nasib-uji-coba-pembelajaran-tatap-muka
