SUBANG, KOMPAS.TV - Yoris, anak tertua Tuti korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, mengungkap penyebab renggangnya hubungan dengan Yosef. <br /> <br />Keterangan tersebut disampaikan Yoris usai tahlilan ibu dan adiknya (Tuti dan Amel), Jumat (24/9/2021). <br /> <br />Menurut Yoris, salah satu penyebab kerenggangan hubungan dengan Yosef adalah karena ayahnya itu hanya menghadiri tahlilan sebanyak dua kali. <br /> <br />Baca Juga Kuasa Hukum Sebut Yosef Menilai Anaknya Yoris Orang Tempramental di https://www.kompas.tv/article/215121/kuasa-hukum-sebut-yosef-menilai-anaknya-yoris-orang-tempramental <br /> <br />Yoris juga menyebut kali terakhir dirinya berkomunikasi dengan Yosef pada saat acara tahlilan kedua. <br /> <br />"Kata uwak Lilis, papa itu cuma dua hari sih. Tahlilan juga gitu," ucap Yoris. <br /> <br />Yoris mengatakan, inisiatif untuk menggelar tahlilan bahkan bukan datang dari Yosef, melainkan dari dirinya sendiri dan kakak almarhumah Tuti. <br /> <br />"Tidak ada. Paling ya kita aja sih. Saya sama kakak mamah ya, uwak Lilis gitu kan. Ya kita aja keluarganya, keluarga dari mamah aja, kalau papa enggak ada," lanjutnya. <br /> <br />Baca Juga Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Telah Lakukan Tes Kebohongan oleh Bareskrim Polri, Hasilnya? di https://www.kompas.tv/article/213949/saksi-pembunuhan-ibu-dan-anak-di-subang-telah-lakukan-tes-kebohongan-oleh-bareskrim-polri-hasilnya <br /> <br />Sebelumnya, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat mengungkap bahwa hubungan kliennya dengan anak pertamanya Yoris renggang. <br /> <br />Dilansir dari Tribunnews.com, Penyebab renggangnya hubungan keduanya adalah tempramen keras dari Yoris. <br /> <br />"Pak Yosef menilai anaknya temperamental dan sering marah-marah. Bahkan pak Yosef mengaku sempat diancam dengan senjata tajam," kata Rohman Hidayat, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (20/9/2021). <br /> <br />Video Editor: Vila Randita <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/215352/yoris-ungkap-penyebab-renggangnya-hubungan-dengan-yosef-suami-korban-pembunuhan-subang