ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut kegagalan pembicaraan terkini dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai sebuah bentuk kemunduran dalam hubungan kedua negara. <br /> <br />Presiden Erdogan mengatakan, negaranya sebagai anggota NATO akan coba membangun hubungan yang lebih erat dengan Rusia. <br /> <br />"Kami berusaha untuk melanjutkan hubungan bilateral kami secara lebih dengan Rusia," tegas Erdogan. <br /> <br />Baca Juga Permintaan Taliban agar Turki Operasikan Bandara Kabul, Erdogan: Itu Tidak Mudah di https://www.kompas.tv/article/206277/permintaan-taliban-agar-turki-operasikan-bandara-kabul-erdogan-itu-tidak-mudah <br /> <br />Berbicara setelah menunaikan ibadah salat Jumat, Erdogan mengungkap bahwa ia dan Presiden Joe Biden telah gagal untuk menjembatani perbedaan yang ada di antara mereka. <br /> <br />Erdogan mengkritik keras Amerika Serikat karena tindakannya dalam mendukung Militan Kurdi yang beroperasi di wilayah Syria. <br /> <br />Baca Juga Tolak Pengungsi Afghanistan, Erdogan: Turki Bukan Tempat Mengungsi untuk Mereka di https://www.kompas.tv/article/204006/tolak-pengungsi-afghanistan-erdogan-turki-bukan-tempat-mengungsi-untuk-mereka <br /> <br />Ankara sendiri selama ini menganggap Militan Kurdi sebagai teroris karena keterkaitannya dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). <br /> <br />"Sayangnya, dalam perang melawan organisasi teroris, AS saat ini memberikan lebih banyak, lebih banyak dukungan daripada yang diharapkan untuk organisasi teroris," ucap Erdogan. <br /> <br />Video Editor: Vila Randita <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/215446/erdogan-coba-dekati-rusia-setelah-gagal-berdialog-dengan-amerika-serikat
