JAKARTA, KOMPAS.TV - Para peternak di Blitar, Jawa Timur, membagikan lebih dari 1,5 ton telur ayam kepada warga. <br /> <br />Telur di-berikan secara gratis, sebagai bentuk protes atas anjloknya harga telur. Aksi bagi-bagi telur ini, memancing kerumunan warga. <br /> <br />Warga memadati jalan protokol Kanigoro, Kabupaten Blitar sejak pagi. <br /> <br />Tidak ada jaga jarak, apalagi saat telur mulai dibagikan. <br /> <br />Pihak kepolisian dan penyelenggara akhirnya menghentikan pembagian telur. <br /> <br />Pembagian telur lalu dipecah di beberapa titik untuk memecah kerumunan warga. <br /> <br />Saat ini, harga telur di tingkat peternak berkisar Rp15 ribu per kilogram. <br /> <br />Setiap bulan, para peternak bisa merugi puluhan juta rupiah. <br /> <br />Para peternak ayam di Magetan, Jawa Timur, juga membagikan 800 kilogram telur, pada Senin (27,09) siang. <br /> <br />Puluhan peternak memberikan telur secara langsung ke pengguna jalan di seputar Pasar Baru Magetan. <br /> <br />Harga telur sudah mulai membaik dari Rp13 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram. <br /> <br />Namun, harga tersebut masih di bawah HPP. <br /> <br />Tidak hanya menstabilkan harga telur, para peternak berharap pemerintah mengatasi kelangkaan jagung. <br /> <br />Sementara itu, Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia, menggugat Presiden Joko Widodo dan Mentan ke Pengadilan Tata Usaha Negara. <br /> <br />Para peternak meminta Presiden dan Mentan, membayar ganti rugi materiil sebesar Rp5,4 triliun. <br /> <br />Gugatan itu dilayangkan peternak, karena kementan dinilai tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga harga jual ayam broiler di pasaran jatuh. <br /> <br />Para peternak pun harus menanggung hutang yang banyak. <br /> <br />Melihat lebih jauh akar kegelisahan para peternak di sentra-sentra peternakan ayam telur, Kompas TV berdialog langsung dengan Yesi Yuni, salah satu peternak ayam mandiri di Kabupaten Blitar. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/216453/harga-telur-ayam-terus-anjlok-ini-3-tuntutan-peternak-ayam-telur-kepada-pemerintah-pusat
