KOMPAS.TV - Belum selesai polemik tentang upaya pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatasi polusi udara muncul temuan dugaan pencemaran parasetamol di teluk Jakarta. <br /> <br />Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan Universitas Brighton Inggris menemukan adanya kandungan parasetamol di Muara Angke dan Ancol. <br /> <br />Hasil penelitian menunjukkan, konsentrasi parasetamol di Muara Angke mencapai 610 nanogram per liter, sementara di Ancol konsentrasi parasetamolnya 420 nanogram per liter. <br /> <br />Peneliti di fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Etty Riani mengungkap beberapa dugaan yang bisa menjadi penyebab pencemaran parasetamol di teluk Jakarta. <br /> <br />Baca Juga Teluk Jakarta Terceram Paracetamol Tinggi, Apa Dampaknya Bagi Fauna dan Manusia? di https://www.kompas.tv/article/219116/teluk-jakarta-terceram-paracetamol-tinggi-apa-dampaknya-bagi-fauna-dan-manusia <br /> <br />Salah satunya perilaku masyarakat yang membuat parasetamol sembarangan. <br /> <br />Sementara Plt Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (KLHK) Sigit Reliantoro menyebut, ada kemungkinan sumber pencemaran bukan hanya warga Jakarta melainkan juga kawasan sekitar seperti Bogor, Bekasi, dan Depok. <br /> <br />Pemprov DKI sudah melakukan penelitian dan mengambil sampel air laut di Ancol dan Muara Angke. <br /> <br />Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengancam akan memberikan sanksi kepada pihak yang terbukti dengan sengaja mencemari teluk Jakarta. <br /> <br />Meski hasil penelitian ini belum menunjukkan dampak langsung yang berbahaya dari kontaminasi parasetamol terhadap manusia, masyarakat diimbau tetap waspada dan hati-hati agar tidak mengonsumsi makanan laut yang telah tercemar. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/219139/dugaan-pencemaran-di-teluk-jakarta-klhk-konsentrasi-paracetamol-masih-kecil
