LOMBOK, KOMPAS.TV - Seorang guru honorer di Lombok Tengah menumpahkan keluh kesahnya langsung di hadapan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim. <br /> <br />Baca Juga Guru Honorer Doa Bersama Jelang Kelulusan Tes ASN PPPK di https://www.kompas.tv/article/218436/guru-honorer-doa-bersama-jelang-kelulusan-tes-asn-pppk <br /> <br />Dengan terisak, salah seorang guru menyampaikan kerisauannya sebagai guru honorer di PAUD Tunas Mandiri, di Desa Sukarara. <br /> <br />Di tengah pendapatan yang terbatas, ia sulit menerima bansos karena bekerja di sekolah negeri. <br /> <br />Dengan alasan yang sama pula, ia tidak dapat mengikuti sertifikasi. <br /> <br />Tidak hanya berbincang langsung dengan para guru honorer, Nadiem juga menginap di salah satu rumah guru honorer. <br /> <br />Nadiem menginap di kediaman Sukardi, seorang guru honorer, di Desa Mujur, Praya Timur, Lombok Tengah. <br /> <br />Baca Juga Nadiem Makarim Ucapkan Selamat Buat 100 Ribu Guru Honorer yang Lolos Seleksi P3K Tahap Pertama di https://www.kompas.tv/article/214649/nadiem-makarim-ucapkan-selamat-buat-100-ribu-guru-honorer-yang-lolos-seleksi-p3k-tahap-pertama <br /> <br />Pria yang sudah 25 tahun mengabdi di SMPN 1 Praya Timur ini, mengandalkan hidup dari honor sebesar Rp100 ribu per bulan. <br /> <br />Sukardi kini masih menanti pengumuman hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK. <br /> <br />Atas keluhan para guru honorer, Nadiem berharap Pemerintah Daerah memberikan peluang bagi guru PAUD mengikuti tes PPPK. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/219487/isak-tangis-guru-honorer-pecah-saat-curahkan-langsung-keluh-kesahnya-ke-nadiem-makarim