KOMPAS.TV - Badan Pengawas obat dan Makanan baru saja mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Zifivax. <br /> <br />Vaksin ini memiliki efikasi terhadap sejumlah varian korona termasuk varian delta yang jadi pemicu lonjakan kasus covid-19. <br /> <br />Varian delta yang pertama kali terindentifikasi di India terus menyebar dan menyebabkan melonjaknya angka penularan covid-19 di dunia. <br /> <br />Tak heran varian virus SARS-CoV-2 ini dilabeli sebagai variant of concern oleh organisasi kesehatan dunia WHO. <br /> <br />Dari kondisi ini para ilmuwan menguji vaksin-vaksin covid-19 yang ada untuk melihat ketahanan dan kemampuan dalam memberikan perlindungan dari varian delta. <br /> <br />Terbaru BPOM menyatakan, vaksin Zifivax mampu melawan varian delta dengan efikasi 77,47 persen. <br /> <br />Vaksin buatan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal Tiongkok ini bahkan memiliki efikasi sebesar 81,7 persen setelah 7 hari dengan pemberian tiga dosis. <br /> <br />Di Indonesia kini telah menggunakan 10 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin dari BPOM. <br /> <br />Baca Juga Ini Alasan Vaksin Zifivax Diberikan Tiga Dosis di https://www.kompas.tv/article/219624/ini-alasan-vaksin-zifivax-diberikan-tiga-dosis <br /> <br />Yang pertama ada vaksin Sinovac dengan efikasi 65,3 persen, vaksin covid-19 Bio Farma vaksin AstraZeneca dengan efikasi 62,1 persen. <br /> <br />Sinopharm dengan efikasi 78 persen, vaksin Moderna efikasi 94,1 persen, Pfizer efikasi 95,5 persen, vaksin Sputnik V dengan efikasi 91,6 persen. <br /> <br />Janssen efikasi 67,2 persen, Convidecia efikasi 90, 1 persen, dan Zifivax dengan efikasi 81,71 persen. <br /> <br />Dari total vaksin ini hanya 5 yang mampu melawan varian delta, diantaranya Pfizer, Moderna, AstraZeneca, Janssen atau Johnson & Johnson, dan Zifivax. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/219873/mampu-lawan-varian-delta-hingga-77-persen-bpom-izinkan-penggunaan-vaksin-zifivax
