KOMPASTV - Sebelum adanya Program JKN-KIS dari BPJS Keseharan di Indonesia, jaminan kesehatan hanya dapat diakses oleh segmen masyarakat tertentu saja dengan pola penjaminan yang beragam, dan sangat banyak penduduk yang tidak memiliki asuransi sosial. <br /> <br />Dengan adanya Program JKN-KIS ini, jaminan kesehatan menjadi terbuka untuk dimiliki bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. <br /> <br />Kaya, miskin, pekerja formal atau pekerja informal, semuanya dapat mendaftar ataupun didaftarkan sebagai peserta Program JKN-KIS, sehingga ketika sakit, tidak ada lagi out of pocket tak terduga yang meningkatkan risiko seseorang untuk jatuh miskin saat sakit. <br /> <br />Suatu hal yang mulia sesungguhnya. Namun yang terjadi di lapangan tak selalu seindah bayangan kita semua. Pengguna BPJS Kesehatan masih sering merasakan diskriminasi & antrean lama di fasilitas kesehatan. <br /> <br />Solusi mengemuka, mulai dari fasilitas online demi mengurangi antrean dan mempercepat pelayanan hingga pembaharuan data daftar Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan. <br /> <br />Semua demi usaha menaikkan mutu layanan coba diakomodir badan penyedia asuransi milik negara ini. <br /> <br />Apakah ini bakal jadi jalan keluar dari keluhan warga pengguna JKN-KIS? <br /> <br />Simak tuturan lengkap Ali Ghufron Mukti (Dirut BPJS) & Tulus Abadi (Ketua YLKI) bersama Nitia Anisa di Ngopi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/220609/kupas-tuntas-bpjs-kesehatan-di-masa-pandemi-ngopi