MEDAN, KOMPAS.TV - Polemik penetapan tersangka dan saling lapor atas kasus penganiayaan pedagang sayur dan preman di Pasar Gambir Tembung Deli Serdang, Sumatera Utara, diakui Polda Sumatera Utara. <br /> <br />Saat ini, kisruh saling tuding melakukan penganiayaan dan mengaku sebagai korban dalam kasus penganiayaan tersebut, masih diproses oleh pihak kepolisian. <br /> <br />Kasus yang sempat viral di media sosial ini berbuntut panjang, karena pedagang yang awalnya melapor sebagai korban, namun belakangan ditetapkan sebagai tersangka. <br /> <br />Hal ini disebabkan adanya laporan susulan dari pria yang disebut sebagai pelaku, yang juga membuat laporan dan mengaku lebih dulu dianiaya pedagang. <br /> <br />Pihak kepolisian membenarkan penetapan status tersangka pada pedagang yang diberikan penyidik Polsek Percut Sei Tuan. <br /> <br />Namun pria yang disebut sebagai preman, juga ditahan dan berstatus tersangka. <br /> <br />Kabid humas Polda Sumatera Utara Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, untuk kasus ini, akan diterapkan penegakan hukum keadilan restoratif. <br /> <br />Atau dengan cara penegakan hukum di luar pengadilan. <br /> <br />Penegakan hukum keadilan restoratif ini akan melibatkan kedua belah pihak untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula. (*) <br /> <br />#pedagangsayur #viral #pedagangsayurtersangka #sumaterautara #sumut #medan #beritamedan #beritadaerah <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/220897/kisah-pilu-seorang-pedagang-yang-dianiaya-preman-mencari-keadilan
