JATENG, KOMAPS.TV - Sejumlah rumah warga retak akibat gempa yang terus terjadi di Ambarawa, Kabupaten Semarang sejak Sabtu (24/10) dini hari. <br /> <br />Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, fenomena gempa swarm ini sebagai fenomena alam biasa. <br /> <br />Rumah warga retak akibat gempa yang terjadi di Ambarawa, Kabupaten semarang sejak Sabtu (23/10) dini hari. <br /> <br />Kerusakan akibat gempa terjadi pada bagian dinding sebuah rumah milik Ari Widiastuti. Selain itu ruang tamu dan kamar tidur juga mengalami keretakan. <br /> <br />Baca Juga Dua Hari Terkahir Wilayah Jateng Diguncang Gempa Hingga 23 Kali, Ada Apa? di https://www.kompas.tv/article/224924/dua-hari-terkahir-wilayah-jateng-diguncang-gempa-hingga-23-kali-ada-apa <br /> <br />Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, swarm Ambarawa sejak terjadinya gempa hingga sekarang telah terjadi 33 kali gempa dengan rincian 32 kali gempa, dan 1 gempa utama dengan magnitudo kecil tidak melebihi magnitudo 3,5. <br /> <br />Warga Kabupaten Semarang, Jawa Tengah masih merasakan guncangan gempa sebanyak 6 kali. <br /> <br />Dengan peralatan seadanya warga menggunakan terpal untuk digunakan tenda sebagai tempat berkumpulnya warga bila terjadi gempa susulan. <br /> <br />Tenda terpal ini dibangun di lahan pekarangan yang jauh dari permukiman warga. <br /> <br />Guncangan gempa yang masih terus terjadi membuat warga harus sering keluar masuk rumah. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/224946/gempa-swarm-guncang-salatiga-dan-ambarawa-sebanyak-32-kali
