KOMPAS.TV - Di balik mega proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu ada sejumlah warga yang harus gigit jari. <br /> <br />Ada warga yang belum mendapatkan ganti rugi lahan dan ada pula yang terganggu dengan lalu lalang kendaraan proyek tol. <br /> <br />Sebanyak 12 keluarga di Blok Batu Gajah Desa Cibereyeh, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, meminta rumah dan lahan mereka ikut dibebaskan untuk proyek Tol Cisumdawu. <br /> <br />Pasalnya, warga sulit mengakses jalan yang dipenuhi oleh kendaraan proyek Tol Cisumdawu, warga pun merasa terisolasi karena sulit bepergian. <br /> <br />Di sisi lain, ada pula warga Desa Conggeang Kulon yang memilih bertahan di rumah mereka meski proyek tol yang menghubungkan Tol Cipali-Majalengka Jawa Barat terus berjalan. <br /> <br />Menurut warga hingga kini belum ada ganti rugi dari pemerintah atas lahan mereka yang tergusur proyek tol. <br /> <br />Baca Juga Luhut Targetkan Tol Cisumdawu Selesai Akhir Tahun 2021 di https://www.kompas.tv/article/217409/luhut-targetkan-tol-cisumdawu-selesai-akhir-tahun-2021 <br /> <br />Selain itu, tidak ada kompensasi untuk warga terdampak proyek pembangunan tol. <br /> <br />Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengakui memang ada sejumlah kendala dalam pembebasan lahan Tol Cisumdawu, namun proses ganti rugi terus berjalan. <br /> <br />Sejauh ini, pembebasan lahan untuk seksi tol 1 hingga 3 sudah mencapai 98 persen, sedangkan untuk tol seksi 4 hingga 6 menyentuh 80 persen. <br /> <br />Untuk warga yang terganggu dari pelaksanaan proyek Tol Cisumdawu, pemda sudah mengajukan pembebasan lahan opsi lainnya adalah membangun jalan baru. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/225355/tergusur-proyek-tol-cisumdawu-pemerintah-belum-ganti-rugi-lahan-warga
