KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi berjanji mendatangkan obat covid-19 Molnupiravir pada akhir tahun ini. Indonesia juga menjajaki kerjasama pembangunan pabrik obat covid-19 di Tanah Air. <br /> <br />Kondisi covid-19 di Tanah Air mulai melandai. Hal ini terlihat dari jumlah kasus harian yang terus mengalami penurunan. <br /> <br />Meski demikian, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mengantisipasi terjadinya potensi gelombang ketiga. <br /> <br />Sebagai antisipasi gelombang ketiga covid-19, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut Indonesia bakal mendatangkan obat covid-19 Molnupiravir besutan perusahaan farmasi Merck and Co pada akhir tahun ini. <br /> <br />Menteri Kesehatan juga mengatakan pengadaan Molnupiravir ini merupakan kesepakatan hasil kunjungan pemerintah Indonesia ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu. <br /> <br />Baca Juga Pemerintah Berburu Molnupiravir yang Dianggap Berpotensi Jadi Obat Covid-19 di https://www.kompas.tv/article/223375/pemerintah-berburu-molnupiravir-yang-dianggap-berpotensi-jadi-obat-covid-19 <br /> <br />Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah menjajaki perusahaan farmasi Merck and Co untuk membuka pabrik obatnya di Indonesia. Termasuk penyediaan bahan baku dari obat covid-19 Molnupiravir. <br /> <br />Obat Molnupiravir merupakan pil eksperimental milik perusahaan farmasi Merck and Co yang disebut bakal menjadi obat covid-19 dan tengah dilirik oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO. <br /> <br />Selain Indonesia, beberapa negara juga berminat untuk mendatangkan obat Molnupiravir ke negaranya, seperti Singapura, Australia, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia dan Thailand. <br /> <br />Keenam negara itu telah mengajukan kesepakatan untuk mengamankan obat covid-19 Molnupiravir tersebut. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/225611/indonesia-datangkan-obat-covid-19-molnupiravir-akhir-tahun-2021
