NIAS, KOMPAS.TV - Kegiatan gotong royong membuat jalan desa berujung maut, di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara. <br /> <br />Seorang pria tewas di tangan saudaranya sendiri lantaran sakit hati tanah miliknya digunakan untuk membuat jalan. <br /> <br />Ramisokhi Zebua terbujur kaku tak bernyawa di sebuah kebun di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara. <br /> <br />Ia tewas akibat mengalami luka sabetan senjata tajam di leher oleh saudaranya sendiri. <br /> <br />Anak korban yang mencoba menyelamatkan orang tuanya juga sempat terluka akibat sabetan senjata tajam milik pelaku. <br /> <br />Mengetahui korban sudah tewas, pelaku langsung melarikan diri. <br /> <br />Polisi yang mendapat laporan adanya pembunuhan langsung melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang identitasnya sudah dikantongi polisi,, <br /> <br />Tak butuh waktu lama, pelaku berhasil ditangkap polisi di rumahnya, tak jauh dari lokasi pembunuhan. <br /> <br />Sebuah senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban turut disita polisi. <br /> <br />Baca Juga Sudah Hari ke-67, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap di https://www.kompas.tv/article/224690/sudah-hari-ke-67-kasus-pembunuhan-ibu-dan-anak-di-subang-belum-terungkap <br /> <br />Dihadapan polisi tersangka mengakui nekat menghabisi nyawa saudaranya sendiri dengan senjata tajam. <br /> <br />Polisi mengukap pembunuhan diawali dengan cekcok antara pelaku dan korban. <br /> <br />Pelaku sakit hati kepada korban lantaran memakai tanah miliknya untuk jalan desa tanpa seizin pelaku. <br /> <br />Pelaku yang kesal menyabetkan senjata tajam ke leher korban hingga tewas dengan luka sabetan senjata tajam di bagian leher. <br /> <br />Pelaku masih menjalani pemeriksaan di ruang pemeriksaan unit Satuan Sat Reskrim Mapolres Nias. <br /> <br />Pelaku diancam dengan pasal pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal lima belas tahun penjara. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/225978/motif-sakit-hati-seorang-pria-di-nias-tewas-dibacok-saudaranya-sendiri