SINTANG, KOMPAS.TV - Terhitung sejak Jumat 22 Oktober lalu, banjir sudah mulai merendam permukiman warga di Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. <br /> <br />Lamanya bencana banjir ini tentu sangat berdampak bagi banyak warga. <br /> <br />Salah satunya yang terdampak banjir adalah seorang pekerja yang mengontrak rumah di kelurahan alai. <br /> <br />Banjir mengakibatkan dirinya bersama beberapa rekannya tidak bisa bekerja. <br /> <br />Akibatnya untuk sarapan ia terpaksa hanya membeli sebungkus nasi untuk makan berdua. Hal ini mereka lakukan karena khawatir banjir masih lama dan keuangan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari semakin menipis. <br /> <br />Selain itu seorang pedagang pun juga turut terdampak banjir. <br /> <br />Ritono setiap hari harus membawa dagangannya menggunakan gerobak mengarungi banjir. <br /> <br />Untuk berjualan menuju gerobak motornya yang terparkir jauh dari rumah menghindari banjir. <br /> <br />Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Sintang masih terus menyalurkan bantuan bagi korban banjir yakni beras 5 kilogram maupun makanan instan. <br /> <br />Dapur umum pun juga telah didirikan, namun jumlah makanan yang didistribusikan tidak dapat mencakup seluruh korban banjir yang mencapai 4.832 keluaraga. <br /> <br />Dapur umum setiap harinya hanya bisa menyalurkan sekitar 3.000-an makanan. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/227914/kisah-korban-terdampak-banjir-sintang-berusaha-penuhi-kebutuhan-pangan-sehari-hari
