JAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI pada Sabtu (06/11) siang usai uji kelayakan dan kepatutan, Komisi I DPR menyepakati nama Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. <br /> <br />Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, kendati masa jabatan Jenderal Andika Perkasa kurang lebih hanya setahun, namun ia yakin Jenderal Andika akan mampu bekerja maksimal. <br /> <br />Jenderal Andika Perkasa, lahir di Bandung, 21 Desember 1964. <br /> <br />Jendral Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987. <br /> <br />Selain Akademi Militer, Jenderal Andika antara lain pernah mengenyam pendidikan militer di Norwich University, Amerika Serikat, dan menempuh pendidikan jurusan kebijakan dan administrasi publik, di George Washington University. <br /> <br />Sebelum menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. <br /> <br />Jenderal Andika juga pernah menjabat sebagai panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Pangkostrad, pada tahun 2018. <br /> <br />Lalu Pangdam XII, Tanjungpura pada tahun 2016. <br /> <br />Komandan Paspampres pada 2014 dan kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada tahun 2013. <br /> <br />Usai lulus uji fit and proper test di Komisi I, diperkirakan Senin depan, 8 November 2021, nama jenderal TNI Andika Perkasa akan disahkan melalui Rapat Paripurna DPR, untuk selanjutnya diserahkan kepada Presiden dan segera dilantik menjadi Panglima TNI yang baru. <br /> <br />Munculnya nama Andika Perkasa sebagai calon tunggal TNI dikritisi oleh Direktur Eksekutif Amnesty Internasional, Usman Hamid. <br /> <br />Usman Hamid menyatakan, Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan ulang keputusan nama Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. <br /> <br />Direktur Eksekutif Amnesty Internasional, Usman Hamid menyatakan, 14 LSM menolak usulan nama calon Panglima TNI baru oleh Presiden. <br /> <br />Menurut Usman Hamid, Presiden harusnya mengajukan nama KSAL, Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/229381/14-lsm-tolak-jenderal-andika-perkasa-jadi-panglima-tni-usman-hamid-butuh-rotasi-matra
