JAMBI, KOMPAS.TV - Seorang pria tewas ditembak tetangga di Jambi, penembakan dipicu masalah jual-beli mesin gerinda antara korban dan pelaku. <br /> <br />Harpis harus meragang nyawa ditembak oleh tetangganya sendiri di Jambi. <br /> <br />Korban tewas ditembak oleh pelaku menggunakan senjata api rakitan laras panjang di rumahnya. <br /> <br />Anak korban sempat menyaksikan sang ayah tewas ditembak oleh pelaku. Peristiwa tragis ini bermula dari cekcok mulut antara korban dan pelaku. <br /> <br />Baca Juga Bertengkar karena Istana Mainan Dicuri, Perempuan Ini Tembak Mati Tetangganya di https://www.kompas.tv/article/229706/bertengkar-karena-istana-mainan-dicuri-perempuan-ini-tembak-mati-tetangganya <br /> <br />Pelaku menuduh korban mencuri mesin potong besi milik pelaku yang akan dijual ke korban. <br /> <br />Pelaku yang kesal kepada korban langsung menemui korban di rumahnya tidak menerima alasan korban, pelaku langsung menembakkan senjata api rakitan ke tubuh korban <br /> <br />Korban pun tewas akibat mengalami luka tembak di kepala. <br /> <br />Letusan senjata yang oleh warga setempat disebut kecepek mengagetkan puluhan warga sekitar mereka tak mampu berbuat banyak kecuali mengangkat tubuh Hapis yang sudah tak bernyawa ke rumah nya. <br /> <br />Sebagian warga lain mengontak polisi dan polisi yang tiba di lokasi mengindetifikasi jasad korban serta mengamankan sejumlah barang bukti. <br /> <br />Sementara pelaku berhasil lolos dari kejaran warga dan melarikan diri. <br /> <br />Kapolsek Marosebo Iptu Ulu Parlindungan Sagala menyebutkan korban atas nama Hapis di tembak oleh seseorang yang identitasnya sudah di ketahui oleh kepolisian. <br /> <br />Sebelum ditembak pelaku memanggil korban, sempat terjadi cekcok, pelaku yang sudah membawa senjata api rakitan laras panjang menembak korban. <br /> <br />Peluru yang ditembakan mengenai kepala korban dan korban langsung tersungkur dan meninggal dunia ditempat. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/230277/cekcok-pria-di-jambi-tega-tembak-tetangganya-hingga-tewas