Tiga pekan banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sejumlah korban banjir mulai terserang penyakit. <br /> <br />Mereka terserang penyakit diare, demam, serta batuk dan pilek. <br /> <br />Korban banjir yang terserang penyakit umum merupakan anak-anak dan lanjut usia (lansia). <br /> <br />Dalam upaya untuk membantu korban banjir yang sakit, puskesmas disiagakan selama 24 jam. <br /> <br />Selain itu, sejumlah petugas juga ikut berkeliling ke pengungsian dan rumah warga yang banjir. <br /> <br />Tak hanya itu, bantuan juga hadir dari segi pengobatan. <br /> <br />Untuk mengantisipasi bencana ini, biaya berobat bagi korban banjir digratiskan. <br /> <br />Baca Juga Banjir Memutus Akses Jalan, Penyaluran Bantuan untuk Korban Banjir Sintang Terhambat di https://www.kompas.tv/article/230552/banjir-memutus-akses-jalan-penyaluran-bantuan-untuk-korban-banjir-sintang-terhambat <br /> <br />Dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana banjir di Sintang berdampak di 12 kecamatan. <br /> <br />Per Rabu (10/11), telah tercatat 140.468 korban jiwa yang terdampak banjir, dua di antaranya meninggal dunia. <br /> <br />Bukan hanya itu, laporan dari BPBD Kabupaten Sintang juga menyatakan, sebanyak kurang lebih 35 ribu unit rumah terendam banjir, lima unit jembatan rusak berat, dan beberapa sarana-prasarana umum lainnya ikut terdampak banjir. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/230955/diare-hingga-demam-warga-sintang-keluhkan-sakit-setelah-3-pekan-banjir
