JENEPONTO, KOMPAS.TV - Masih banyaknya warga yang takut divaksin akibat berita bohong atau hoaks, membuat capaian vaksinasi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, masih sangat rendah. <br /> <br />Dari total target 70 persen capaian vaksinasi, baru sekitar 30 persen warga Jeneponto yang divaksin. <br /> <br />Secara rinci, hanya ada 20 persen penduduk yang menerima dosis pertama. <br /> <br />Sedangkan untuk dosis kedua, hanya berkisar di angka 10 persen. <br /> <br />Hal ini membuat Jeneponto menempati urutan terendah, dalam capaian vaksinasi di Sulawesi Selatan. <br /> <br />Dinas Kesehatan Jeneponto pun kini turun langsung untuk melakukan sosialisasi. <br /> <br />Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh informasi benar sangatlah berdampak untuk mendukung proses penanganan Covid-19 di negeri ini. <br /> <br />Berita berikutnya datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. <br /> <br />Ribuan dosis vaksin AstraZeneca di NTT dan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah kedaluwarsa. <br /> <br />Untuk itu, pemerintah mendorong pemerintah daerah untuk tidak menunda vaksinasi. <br /> <br />Menurut catatan Kompas TV, terdapat sebanyak 5.000 dosis vaksin yang "hangus" dan tidak bisa lagi digunakan. <br /> <br />Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) NTT, vaksin AstraZeneca kedaluwarsa karena ada beberapa kabupaten yang menolak vaksin jenis ini karena khawatir masih memiliki stok vaksin Covid-19 yang lain. <br /> <br />Dinkes NTT menerima vaksin AstraZeneca dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sebanyak 110 ribu dosis pada pertengahan Oktober 2021. <br /> <br />Dari 110 ribu dosis, 90 persen dosis vaksin AstraZeneca telah digunakan sebelum masa berlaku habis. <br /> <br />Akan tetapi, lebih dari 4.000 dosis vaksin AstraZeneca di Kudus telah kedaluwarsa per 29 Oktober 2021. <br /> <br />Menengok permasalahan ini, masyarakat diminta untuk proaktif menyambangi lokasi vaksinasi dan segera melengkapi dosisnya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/231385/update-vaksinasi-jeneponto-terhalang-hoaks-ribuan-dosis-vaksin-di-ntt-dan-jateng-kedaluwarsa