KOMPAS.TV - Diketahui 88 ribu warga terdampak banjir di 12 kecamatan di Sintang, Kalimantan Barat. <br /> <br />Dengan menggunakan helicopter hari ini (16/11) Wakapolda Kalimantan Barat memantau langsung melalui udara kondisi banjir di Sintang, Kalimantan Barat. <br /> <br />Tampak dari visual udara rumah warga, sejumlah ruas jalan, dan juga gedung masih terendam banjir. <br /> <br />Ketinggian banjir di Sintang, Kalimantan Barat belum ada tanda tanda surut. Di sejumlah wilayah di Sintang banjir merendam dengan ketinggian hingga 1 meter. <br /> <br />Bahkan sejumlah bantuan dari pihak swasta dan pemerintah serta Polri harus diberikan dengan menggunakan perahu dan juga truk besar. <br /> <br />Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Helmi Basalamah mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan banjir terjadi seperti, curah hujan, model sungai, alami lokasinya. <br /> <br />Baca Juga Banjir Terjang Tiga Kabupaten di Pegunungan Meratus, Bantuan Logistik Diperkuat di https://www.kompas.tv/article/232645/banjir-terjang-tiga-kabupaten-di-pegunungan-meratus-bantuan-logistik-diperkuat <br /> <br />Helmi juga menyebut bahwa data laju deforestasi menurun. <br /> <br />Sementara itu, Kepala Kampanye Hutan Global Greenpeace Indonesia Kiki Taufik menyampaikan, pemerintah harus mengevaluasi izin, jika izin-izin lahan tersebut menyebabkan bencana. <br /> <br />Kiki memaparkan, ada 3,1 juta hektar beroprasi ilegal di kawasan hutan, dan itulah yang menyebabkan banjir. <br /> <br />Menurut Kiki rehabilitasi hutan dan lahan penting dilakukan secara masif, tapi jauh lebih penting dari pada penanaman adalah menghentikan deforestasi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/232701/tiga-pekan-banjir-rendam-sintang-pemberian-izin-pembukaan-hutan-berlebihan
