MANADO, KOMPAS.TV - Kericuhan terjadi antara pihak kepolisian dengan warga dalam proses pembangunan jalan boulevard dua di Manado, Sulawesi Utara <br /> <br />Warga merasa keberatan dengan pembongkaran makan dari keluarga. <br /> <br />Alhasil, blokade jalan dilakukan oleh keluarga terkait dengan menempatkan bus kecil di tengah jalan terbuka, menghalangi angkutan berat yang akan melakukan operasional pembangunan jalan. <br /> <br />Akan tetapi, setelah melalui proses negosiasi, tindakan blokade jalan oleh keluarga penolak proyek bisa diakhiri. <br /> <br />Selain melibatkan personel dari Polresta Manado, Petugas Satpol PP Kota Manado juga diterjunkan untuk membantu pengamanan pekerjaan proyek. <br /> <br />Baca Juga Keberatan Makam Keluarga Dibongkar, Warga Blokade Jalan Tolak Pembangunan Jalan di Manado di https://www.kompas.tv/article/233128/keberatan-makam-keluarga-dibongkar-warga-blokade-jalan-tolak-pembangunan-jalan-di-manado <br /> <br />Kabag Ops Polresta Manado, Kompol Thommy Aruan menyatakan bahwa kericuhan terjadi sebentar, tetapi diprediksi akan terjadi lagi. <br /> <br />Bukan tanpa alasan, hal ini karena warga memiliki keterikatan emosional dengan tempat, tetapi tidak bisa menuntut hak karena tak memiliki sertifikat tanah yang sah. <br /> <br />Sehingga, tanah bukan dimiliki oleh keluarga tersebut. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/233147/proyek-pembuatan-jalan-di-manado-ricuh-warga-lokal-menolak-pemakaman-leluhur-dibongkar
