KOMPAS.TV - Seorang bayi berusia 8 bulan di Surabaya, Jawa Timur didiagnosis menderita pembengkakan jantung dan paru-paru. <br /> <br />Atas kondisi ini orangtuanya memiliki utang sebesar Rp 20 juta di salah satu rumah sakit di Surabaya untuk perawatan sang anak karena belum mampu membayar. <br /> <br />Natasya Aurelia Cahya Putri bayi berusia 8 bulan yang didiagnosis menderita pembengkakan jantung dan paru-paru ini harus dirawat seadanya oleh oleh orangtua dan neneknya di rumah sederhana ini. <br /> <br />Kondisi Natasya mengharuskan tangan mungilnya untuk selalu terpasang selang infus agar bisa menerima makanan, seharusnya kondisi Natasya dirawat di rumah sakit agar kesehatannya bisa terpantau. <br /> <br />Baca Juga Warga Sidoarjo Digegerkan Penemuan Bayi dalam Tas Kurir Jasa Pengantar Makanan di https://www.kompas.tv/article/234078/warga-sidoarjo-digegerkan-penemuan-bayi-dalam-tas-kurir-jasa-pengantar-makanan <br /> <br />Hanya saja, orangtuanya tidak memiliki uang untuk merawatnya lantaran utang sebesar Rp 20 juta untuk biaya Natasya di salah satu rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur saja belum terbayarkan. <br /> <br />Dan karena belum bisa membayar identitas orang tua Natasya terpaksa disita sebagai jaminan. <br /> <br />Salah seorang anggota DPRD yang mendengar kisah Natasya pun mendatangi untuk melihat kondisinya. <br /> <br />Dan berjanji akan mencoba untuk berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan memberikan bantuan fasilitas kesehatan. <br /> <br />Orangtua Natasya bayi berusia 8 bulan yang menderita pembengkakan jantung dan paru-paru ini diketahui belum mendaftarkan pernikahannya ke negara, sehingga Natasya belum menjadi peserta jaminan kesehatan bagi fakir miskin. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/236797/miris-bayi-8-bulan-di-surabaya-derita-pembengkakan-jantung-dan-paru-paru