JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pembunuhan disertai mutilasi paling anyar di Bekasi, mengungkap para pelaku merupakan orang dekat korban. <br /> <br />Motif dendam menyulut para pelaku untuk membunuh dan memutilasi korbannya di Kedungwaringin, Bekasi. <br /> <br />Mengapa pembunuhan disertai mutilasi kerap muncul dari waktu ke waktu? <br /> <br />Kita membahasnya bersama Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto, Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel, dan Sosiolog, Soeprapto. <br /> <br />Upaya identifikasi atas beberapa bagian tubuh manusia dilakukan, untuk memastikan identitas korban, meskipun salah seorang keluarga meyakini korban sebagai adiknya, yang berinisial RS. <br /> <br />Nantinya, tim forensik akan mencocokkan hasil identifikasi dengan sampel DNA dan data antemortem, yang diberikan oleh pihak keluarga. <br /> <br />Terlebih ditemukan KTP korban, dan para pelaku terlihat terakhir kali bersama korban di sebuah warung. <br /> <br />Kasus mutilasi di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, diduga terjadi di sebuah tempat penitipan kendaraan roda dua di kawasan Gedung Juang, Tambun Selatan. <br /> <br />Para pelaku diduga membunuh korban dan memutilasi jenazahnya di lokasi ini. <br /> <br />Polisi menyebut motif mutilasi berlatar belakang masalah asmara. <br /> <br />Menurut polisi, pelaku sakit hati kepada korban, karena dianggap pernah mencabuli istrinya, <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/237132/dendam-dan-sakit-hati-kerap-jadi-motif-pembunuhan-hingga-mutilasi-ini-kata-psikolog
