AFGHANISTAN, KOMPAS.TV - Ketika sebagian besar siswi sekolah menengah di Afghanistan dilarang menghadiri kelas oleh penguasa Taliban, ada pengecualian di provinsi Herat Barat. <br /> <br />Selama berminggu-minggu, kumpulan siswi di sana telah menghadiri kelas sekolah menengah. <br /> <br />Hal ini dapat terwujudkan atas upaya para guru dan orang tua yang membujuk administrator Taliban setempat untuk mengizinkan sekolah dibuka kembali. <br /> <br />Pejabat Taliban tidak pernah secara resmi menyetujui pembukaan kembali, setelah adanya upaya pendekatan. <br /> <br />Akan tetapi, Taliban juga tidak mencegah guru dan orang tua memulai kelas sendiri pada awal Oktober. <br /> <br />Keberhasilan di Herat menyoroti perbedaan signifikan dalam pemerintahan Taliban saat ini di Afghanistan, dari yang sebelumnya pada akhir tahun 1990-an. <br /> <br />Baca Juga Taliban Dituduh Membunuh Lebih dari 100 Mantan Pasukan Afghanistan, Disebut Aksi Balas Dendam di https://www.kompas.tv/article/237821/taliban-dituduh-membunuh-lebih-dari-100-mantan-pasukan-afghanistan-disebut-aksi-balas-dendam <br /> <br />Saat itu, tanpa kompromi dalam ideologi garis keras mereka, para militan melarang perempuan mengenyam pendidikan. <br /> <br />Mereka menggunakan kekerasan dalam hukuman yang brutal untuk menegakkan aturan. <br /> <br />Lantas, bagaimana perjalanan dan perjuangan para guru dan orang tua dalam menyelamatkan masa depan anak-anak perempuan Afghanistan? <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/238012/perjuangan-guru-dan-orang-tua-afghanistan-membawa-kembali-pendidikan-bagi-anak-perempuan
