KENDARI, KOMPAS.TV - Para sopir truk rela antre selama berjam-jam di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kendari, Sulawesi Tenggara, demi mendapatkan jatah bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. <br /> <br />Antrean ini sudah berlangsung sejak beberapa pekan terakhir dan mengganggu aktivitas. <br /> <br />Sudah menjadi hal biasa untuk melihat antrean panjang kendaraan, khususnya truk, yang menunggu giliran mengisi BBM solar. <br /> <br />Antrean ini mengular hingga satu kilometer lebih dan ironisnya, kondisi itu sudah terjadi sejak beberapa pekan. <br /> <br />Para sopir harus rela menunggu beberapa jam guna mendapatkan giliran untuk mengisi BBM. <br /> <br />Baca Juga Solar dan Pertalite Jadi Rebutan di Bengkulu, Ada Apa dengan Pasokan dari Pertamina? di https://www.kompas.tv/article/236125/solar-dan-pertalite-jadi-rebutan-di-bengkulu-ada-apa-dengan-pasokan-dari-pertamina <br /> <br />Salah satu sopir truk, Ilham mengatakan bahwa dirinya harus mengantre lebih dari satu jam lebih untuk mendapatkan BBM solar. <br /> <br />Terkadang juga, para sopir harus datang sejak subuh hari agar lebih cepat mendapatkan giliran mengisi. <br /> <br />Dari keluhan para sopir dan warga sekitar, hal ini dinilai sangat menganggu aktivitas karena harus berlama-lama di antrean hingga waktu berjam-jam. <br /> <br />Untuk di SPBU Teratai, jumlah BBM yang disuplai dari Depot Pertamina Kendari mencapai 16.000 kiloliter. <br /> <br />Menimbang ketersediaan yang terbatas, setiap orang harus di beri pembatasan, yakni 60-80 liter per kendaraan agar seluruh kendaraan mendapatkan jatah. <br /> <br />Antrean panjang ini terjadi karena banyak SPBU di Kota Kendari yang tidak melayani BBM jenis bersubsidi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/238648/antrean-truk-mengular-1-kilometer-di-spbu-kendari-sopir-harus-tunggu-berjam-jam-untuk-bbm-solar
