KOMPAS.TV - Perusahaan farmasi kawakan Merck mengklaim berhasil mengembangkan obat antivirus bernama molnupiravir. <br /> <br />Obat molnupiravir ini diklaim mampu mengurangi separuh risiko kematian dan perawatan inap di rumah sakit akibat corona atau Covid-19. <br /> <br />Dilansir dari Reuters, data perusahaan farmasi Merck menyatakan bahwa obat molnupiravir bekerja dengan mengacaukan kode genetik virus corona. <br /> <br />Pil molnupiravir bekerja dengan mengurangi kemampuan virus untuk bereplikasi, sehingga memperlambat penyakit. <br /> <br />Berdasarkan data uji klinis, pil corona buatan Merck ini disebut paling efektif bila diminum saat tahap awal infeksi, dan disarankan agar digunakan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala. <br /> <br />Molnupiravir menjadi obat corona pertama yang bisa diminum, dan merupakan tambahan senjata untuk melawan Covid-19. <br /> <br />Namun, para ahli memperingatkan bahwa pil molnupiravir bukanlah obat ajaib dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti vaksin corona atau Covid-19. <br /> <br />Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui pemakaian pil molnupiravir untuk obati pasien corona yang menderita gejala ringan hingga sedang. <br /> <br />Pil corona Merck ini disebut sudah dipesan ratusan ribu hingga jutaan dosis. <br /> <br />Merck telah menandatangani perjanjian pemesanan, termasuk Amerika Serikat, yang merencanakan pembelian 1.7 juta dosis jika pil molnupiravir disetujui oleh regulator. <br /> <br />Mengembangkan obat antivirus biasanya membutuhkan waktu relatif lama. <br /> <br />Faktanya, pil molnupiravir ini baru bisa tersedia 18 bulan setelah pandemi corona terjadi. <br /> <br />Dan diketahui pula bahwa awalnya, molnupiravir tidak dikembangkan secara khusus untuk Covid-19. <br /> <br />Sumber foto: Merck, AP, Kompas TV <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/238461/obat-molnupiravir-diklaim-bisa-atasi-corona