Surprise Me!

Sebelum Bencana Semeru Terjadi, Warga Desa Supit Urang Kerap Dengar Suara Gemuruh

2021-12-08 449 Dailymotion

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Sudah empat hari, evakuasi korban guguran lava Gunung Semeru dilakukan. <br /> <br />Hingga kini, menurut Bupati Lumajang, Thoriqul Haq sebanyak 35 orang, dengan belasan yang masih belum ditemukan. <br /> <br />Merunut kembali penyebab bencana, mitigasi belum dilakukan secara baik. <br /> <br />Komunikasi badan meteorolgi, klimatologi dan geofisika, dengan pemerintah daerah, belum optimal. <br /> <br />Sejumlah gejala akibat bencana semeru yang berulang kali terjadi, dianggap biasa oleh pemerintah dan warga Kabupaten Lumajang. <br /> <br />Termasuk warga lain, yang melakukan aktvitas ekonomi, menambang pasir. <br /> <br />Guguran lava membenam di lokasi penambangan pasir dan desa-desa permukiman warga dekat penambangan, menimbulkan puluhan korban meninggal dan luka. <br /> <br />Belasan lainnya belum ditemukan. <br /> <br />Kepala BMKG, Eko Budi Lelono, mengatakan peringatan sudah berulang kali disampaikan kepada pemerintah daerah, soal adanya aktivitas Gunung Semeru yang tidak normal. <br /> <br />Peringatan ini sudah dilakukan sebelum bencana terjadi pada Sabtu petang, 4 Desember lalu. <br /> <br />Pada Kamis (02/12) dua hari sebelum bencana terjadi, para petambang pasir, bercerita, bahwa aktivitas Semeru meningkat. <br /> <br />Guguran lava turun sebanyak 13 kali, dalam sehari. <br /> <br />Bahkan pada malam hari, lelehan lava pijar terlihat, dan gemuruh sering terdengar oleh Warga Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo. <br /> <br />Tapi, menurut warga, itu hal biasa. Apalagi status Gunung Semeru, masih level dua. Sama seperti hari-hari sebelumnya. <br /> <br />Maka, para petambang pasir tetap melakukan kegiatan seperti biasa. <br /> <br />Sikap warga, menurut Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, terjadi karena status Gunung Semeru, yang masih level dua. <br /> <br />Masalah muncul pada Sabtu (04/12), karena volume guguran lava meningkat dari biasanya, ditambah hujan deras, sehingga sungai meluap. <br /> <br />Puluhan nyawa sudah melayang, belasan masih hilang. <br /> <br />Sudah sepantasnya, komunikasi antar para pejabat diperbaiki. <br /> <br />Juga warga, tak menganggap enteng sebuah gejala alam. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/239977/sebelum-bencana-semeru-terjadi-warga-desa-supit-urang-kerap-dengar-suara-gemuruh

Buy Now on CodeCanyon