KOMPAS.TV - Proses evakuasi korban awan panas guguran Gunung Semeru terus dilakukan. <br /> <br />Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas Gunung Semeru, Kolonel Irwan Subekti menyebut kondisi dasar sungai yang masih berasap menyulitkan proses pencarian oleh Tim SAR gabungan. <br /> <br />Palang Merah Indonesia terus mengupayakan bantuan kebutuhan masyarakat di pengungsian. <br /> <br />Sekjen PMI, Sudirman Said menyebut, pihaknya tengah menyiapkan 100 unit tendon air yang akan dibagikan ke tempat-tempat pengungsian. <br /> <br />Baca Juga Waspada Awan Panas Guguran Gunung Merapi, Jarak Luncurnya 2.000 Meter ke Barat Daya di https://www.kompas.tv/article/241053/waspada-awan-panas-guguran-gunung-merapi-jarak-luncurnya-2-000-meter-ke-barat-daya <br /> <br />Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat guguran awan panas semeru menyebabkan kerusakan lahan seluas 2.000 hektar yang meliputi hutan, lahan, hingga perkebunan. <br /> <br />BRIN juga menyebut Gunung Semeru juga mengalami perubahan bentuk di wilayah kawah. <br /> <br />Ancaman guguran awan panas Gunung Semeru belum berahir, masyarakat tetap harus waspada. Dan tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari puncak Gunung Semeru. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/241057/gunung-semeru-mengalami-perubahan-bentuk-di-wilayah-kawah
