PINRANG, KOMPAS.TV - Video yang viral ini jadi pembicaraan di media sosial. <br /> <br />Abdul Rahim, warga Kelurahan Bentengnge, Kabupaten Pinrang, mengaku, sebagai joki vaksin, dan telah 16 kali divaksin menggantikan orang lain. <br /> <br />Alasan Rahim, jadi joki vaksin, karena terbelit masalah ekonomi. <br /> <br />Dia mengaku mendapatkan upah sebesar Rp100 ribu hingga Rp800 ribu. <br /> <br />Kini Polres Pinrang yang tengah mendalami kasus dugaan pemalsuan data vaksin, juga mendalami pengakuan Rahim. <br /> <br />Sejumlah pengguna jasa joki vaksin telah diperiksa polisi. <br /> <br />Rata-rata, pengguna jasa joki, merupakan pelaku perjalanan yang takut disuntik. <br /> <br />Baca Juga Bermodalkan KTP Pelanggan, Bagaimana Cara Kerja dan Berapa Bayaran "Joki Vaksin"? di https://www.kompas.tv/article/244159/bermodalkan-ktp-pelanggan-bagaimana-cara-kerja-dan-berapa-bayaran-joki-vaksin <br /> <br />Selain takut jarum suntik, salah seorang pengguna jasa joki vaksin juga mengaku menderita penyakit tertentu, tetapi harus memiliki kartu vaksin untuk kebutuhan perjalanan. <br /> <br />Satgas penanganan covid-19 Pinrang, menelusuri pengakuan Rahim, termasuk memeriksa kesehatan jiwanya, hingga bersedia menjadi joki, menggantikan orang lain untuk divaksin. <br /> <br />Polisi masih mendalami keterangan para saksi, untuk meneliti kemungkinan unsur pidana dalam pemalsuan data dan joki vaksin yang dilakukan Abdul Rahim. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/244295/video-pengakuan-joki-vaksin-covid-19-viral-mengaku-dapat-upah-rp100-ribu-sampai-rp800-ribu
