KOMPAS.TV - Kasus dugaan pemalsuan data vaksin melalui joki vaksin di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terus didalami polisi. <br /> <br />Selasa petang, 5 pengguna jasa telah diperiksa, salah satunya mengaku gunakan jasa joki vaksin karena sakit. <br /> <br />Polres Pinrang terus mendalami kasus dugaan pemalsuan data vaksin. <br /> <br />Sejumlah pengguna jasa joki vaksin telah diperiksa polisi. Penguna jasa joki vaksin rata-rata merupakan pelaku perjalanan, namun takut disuntik. <br /> <br />Selain takut jarum suntik, salah seorang pengguna jasa joki vaksin juga mengaku menderita penyakit tertentu, namun harus memiliki kartu vaksin untuk kebutuhan perjalanan. <br /> <br />Dalam video yang diunggah Abdul Rahim, warga Kelurahan Bentengnge, Kabupaten Pinrang, mengaku jadi joki vaksin karena terbelit masalah ekonomi. <br /> <br />Baca Juga Video Pengakuan Joki Vaksin Covid-19 Viral, Mengaku Dapat Upah Rp100 Ribu sampai Rp800 Ribu! di https://www.kompas.tv/article/244295/video-pengakuan-joki-vaksin-covid-19-viral-mengaku-dapat-upah-rp100-ribu-sampai-rp800-ribu <br /> <br />Dalam pengakuannya, ia 16 kali divaksin covid-19, dua kali vaksin atas namanya sendiri dan 14 lainnya ia lakukan untuk orang lain. <br /> <br />Pelaku mengaku mendapatkan upah sebesar 100 ribu hingga 800 ribu rupiah. <br /> <br />Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang dan Polres Pinrang mengambil sampel darah, Abdul Rahman mengaku 16 kali vaksinasi. <br /> <br />Abdul Rahman joki vaksin yang telah disuntik vaksin covid-19 16 kali diambil sampel darahnya oleh tim Dinas Kesehatan Gabungan Kabupaten Pinrang dan Provinsi Sulawesi Selatan di Polres Pinrang. <br /> <br />Hal itu untuk memastikan kondisi kesehatan Abdul Rahman setelah mengaku menjadi peserta vaksinasi 16 kali. <br /> <br />Tim Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan dokter ahli jiwa akan mentrasing 16 orang dan tim panitia vaksin terkait kasus joki vaksin. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/244409/warga-jadi-joki-vaksin-covid-19-upahnya-hingga-rp-800-ribu