KOMPAS.TV - Masa tanggap darurat bencana Gunung Semeru akan berakhir pada 24 Desember 2021. Percepatan pembangunan hunian sementara kini dikebut di lahan seluas 88 hektar. <br /> <br />Trauma, tangis, dan kawatir masih menyelimuti warga terdampak guguran awan panas Gunung Semeru. <br /> <br />Kehilangan anggota keluarga tengah dirasakan sebagian warga. Sekitar 2.000 lebih rumah warga di beberapa kecamatan telah rusak. <br /> <br />Guguran awan panas Semeru dan banjir lahar hujan juga telah menghancurkan lahan pertanian. <br /> <br />Baca Juga Ada Baliho Puan Maharani di Lokasi Bencana Gunung Semeru, Pengamat: Tak Berempati dengan Korban di https://www.kompas.tv/article/244042/ada-baliho-puan-maharani-di-lokasi-bencana-gunung-semeru-pengamat-tak-berempati-dengan-korban <br /> <br />Warga kini berharap relokasi segera dilakukan dengan cepat. Di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Pemprov Jatim kini tengah menyiapkan titik lokasi relokasi yang seluas 88 hektar dari 89 hektar yang dibutuhkan. <br /> <br />Mendekati akhir masa tanggap darurat 24 Desember 2021 detail planing pembangunan hunian sementara masih dalam koordinasi. <br /> <br />Tak hanya rumah namun fasilitas umum dan tempat ibadah akan dibangun dalam satu kawasan. <br /> <br />Rabu pagi kondisi Gunung Semeru terlihat mengeluarkan hembusan asap dari atas kawah, sementara banjir lahar masih kerap terjadi. <br /> <br />Terakhir Selasa sore kemarin, banjir lahar dingin gunung semeru menerjang sejumlah daerah aliran sungai di Lumajang, Jawa Timur. <br /> <br />Hingga saat ini sekitar 10 ribu lebih warga masih bertahan di pengungsian karena memang rumah mereka tak dapat lagi ditinggali. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/244419/masa-tanggap-darurat-bencana-gunung-semeru-berakhir-24-desember