PINRANG, KOMPAS.TV - Kasus joki vaksin di Pinrang, viral di media sosial. <br /> <br />Polisi telah memeriksa 5 pengguna jasa joki vaksin Abdul Rahim. <br /> <br />Salah satu pengguna jasa mengaku menggunakan jasa joki vaksin karena sakit. <br /> <br />Rata- rata pengguna joki vaksin merupakan pelaku perjalanan, namun enggan disuntik karena takut jarum suntik. <br /> <br />Selain takut jarum suntik, salah seorang pengguna jasa joki vaksin juga mengaku menderita penyakit tertentu. <br /> <br />Namun karena harus memiliki kartu vaksin untuk kebutuhan perjalanan, ia pun membayar Rp 400.000,- kepada Abdul Rahim. <br /> <br />Baca Juga Warga Jadi Joki Vaksin Covid-19, Upahnya Hingga Rp 800 Ribu! di https://www.kompas.tv/article/244409/warga-jadi-joki-vaksin-covid-19-upahnya-hingga-rp-800-ribu <br /> <br />Abdul Rahim, warga Kelurahan Bentengnge, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan mengaku menjadi joki vaksin dengan total 17 kali suntikan, karena masalah ekonomi. <br /> <br />Upah sebagai buruh bangunan, ia akui tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. <br /> <br />Dampak vaksin yang dirasakan Abdul Rahim hanya mengantuk dan ngilu di bagian tangan yang divaksin. <br /> <br />Sementara itu Dinas Kesehatan Pinrang telah melakukan penyelidikan dugaan pemalsuan data vaksin. <br /> <br />Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksaan antibodi untuk mengetahui benar tidaknya Abdul Rohim telah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak 17 kali. <br /> <br />Jika terbukti kebenarannya, Dinas Kesehatan akan memeriksa petugas penyelenggara vaksinasi. <br /> <br />Baca Juga Bermodalkan KTP Pelanggan, Bagaimana Cara Kerja dan Berapa Bayaran "Joki Vaksin"? di https://www.kompas.tv/article/244159/bermodalkan-ktp-pelanggan-bagaimana-cara-kerja-dan-berapa-bayaran-joki-vaksin <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/244469/abdul-rahim-joki-vaksin-mengaku-sudah-disuntik-vaksin-17-kali-dinkes-akan-dilakukan-cek-antibodi
