MEDAN, KOMPAS.TV - Sejumlah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang tergabung dalam Tim Gantari Engineering Research Club ini, berinovasi memanfaatkan limbah kulit jeruk sebagai bahan pengisi baterai. <br /> <br />Inovasi ini dinilai dapat sebagai alternatif mengatasi persoalan limbah elektronik baterai konvensional, yang masih menggunakan hasil penambangan mineral, yang berdampak buruk pada lingkungan. <br /> <br />Atas dasar inilah, mahasiswa USU berinovasi untuk memanfaatkan kembali baterai bekas menjadi bio baterai. <br /> <br />Tujuan dari pembuatan baterai bertenaga kulit jeruk ini untuk mengembangkan solusi berteknologi maju yang ramah lingkungan, dan pengembangan proses daur ulang limbah elektronik. <br /> <br />Dalam pembuatannya, Tim Gentari Engineering Research ini terlebih dahulu mengekstraksi kulit jeruk, untuk memperoleh asam elektrolit dari kandungan kulit jeruk berupa asam sitrat. <br /> <br />Kemudian larutannya dicampur dengan larutan HCl, glycerol, yang kemudian dipanaskan untuk mendapatkan pasta elektronik. <br /> <br />Kemudian dengan memanfaatkan limbah wadah baterai kering konvensional, pasta elektronik berbahan ekstrak kulit jeruk, dimasukkan ke dalam tabung baterai, dan hasil akhirnya menjadi bio baterai. <br /> <br />Karya hasil temuan mahasiswa USU ini, ternyata berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi Tokyo Teach Indonesian Commitment Award 2021, untuk kategori Impactful Science Towards Sustainable Development Goals. (*) <br /> <br />#limbahkulitjeruk #biobaterai #usu #sumaterautara #sumut #medan #beritamedan #beritadaerah <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/245039/mahasiswa-usu-olah-limbah-kulit-jeruk-menjadi-bio-baterai