KOMPAS.TV - Klappertaart merupakan salah satu hidangan khas yang kerap disajikan saat perayaan Natal. <br /> <br />Berasal dari Manado, Sulawesi Utara, klappertaart merupakan kue warisan Belanda. Tahukah kamu, nama dari kudapan manis ini ternyata gabungan dari bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. <br /> <br />Kata "klapper" awalnya merujuk pada kata "kelapa" yang dilafalkan sebagai klapper oleh orang Belanda pada masa itu. Sementara kata "taart" diambil dari bahasa Belanda yang berarti kue. <br /> <br />Menurut riset berjudul Klappertaart: An Indonesian-Dutch influenced Traditional Food (2017), kelapa sebagai bahan baku utama klappertaart awalnya ditemukan oleh seorang perempuan Belanda yang tinggal di Indonesia semasa penjajahan Belanda. <br /> <br />Baca Juga 5 Makanan Natal Khas Indonesia Cocok Dinikmati Bersama Keluarga di https://www.kompas.tv/article/241750/5-makanan-natal-khas-indonesia-cocok-dinikmati-bersama-keluarga <br /> <br />Ia bereksperimen mencampurkan daging kelapa muda ke dalam resep taart. Konon, klappertart termasuk golongan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga Belanda kelas menengah ke atas di Hindia Timur. <br /> <br />Kue ini dibawa oleh para pedagang dari Belanda dan beredar dengan sangat terbatas di Manado. Resep klappertaart kemudian dipelajari oleh penduduk indonesia yang bekerja untuk orang Belanda. <br /> <br />Makanan dengan bahan dasar kelapa, tepung, telur, kenari, dan kismis ini dapat diolah dengan dipanggang atau dikukus, dan biasa disajikan untuk berbagai perayaan khusus. <br /> <br />Meski mengadaptasi resep dari Belanda, namun citarasa klappertaart yang ada saat ini memiliki sedikit perbedaan karena disesuaikan dengan masyarakat Indonesia. <br /> <br />Baca Juga Catat 10 Tips Membuat Gingerbread Cookies, Kudapan Khas Natal di https://www.kompas.tv/article/241802/catat-10-tips-membuat-gingerbread-cookies-kudapan-khas-natal <br /> <br />(*) <br /> <br />Grafis: Arief Rahman <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/245404/serba-serbi-klappertaart-kue-khas-hari-natal-peninggalan-belanda
