YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Sosiologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Suprapto menyatakan aksi kriminal klitih memang pernah terjadi, namun pemberitaan yang terlalu berlebihan melalui media sosial juga perlu dicermati. <br /> <br />Sebelumnya, tagar #YogyaTidakAman dan klitih menjadi perbincangan di media sosial. <br /> <br />Pasalnya, pascaunggahan seorang warganet yang mengaku menjadi korban penyayatan benda tajam di Underpass Kentungan, Sleman. <br /> <br />Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Brigjen R Slamet Santoso menyebut, fenomena klitih atau aksi kriminalitas di jalanan yang dilakukan remaja secara acak di Yogyakarta perlu menjadi perhatian bersam dari seluruh pihak. <br /> <br />Brigjen Slamet memastikan polisi akan memperkuat pengamanan dan menambah patroli untuk memastikan keselamatan pengguna jalan di Yogyakarta. <br /> <br />Kepolisian juga meminta pemerintah daerah (Pemda) dan dinas terkait untuk bekerja sama, seperti memastikan penerangan jalan dan faktor pemicu aksi kriminalitas lainnya. <br /> <br />Baca Juga Viral Klitih, #YogyaTidakAman Trending di https://www.kompas.tv/article/246549/viral-klitih-yogyatidakaman-trending <br /> <br />Selain itu, menanggapi ramainya tagar terkait, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebut, pemerintah sudah turun tangan menangani para pelaku klitih, khususnya anak di bawah umur lewat program pembinaan. <br /> <br />Menurut Gubernur, situasi di lapangan memang memiliki tantangan berbeda. <br /> <br />Rencana pembentukan tim khusus penanganan klitih pun terhambat biaya yang terbilang tinggi. <br /> <br />Meski demikian, Sri Sultan akan membentuk program pembinaan untuk meminimalisasi kemunculan aksi kriminalitas klitih yang meresahkan warga. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/246608/tanggapi-tagar-yogyatidakaman-polda-dan-pemprov-diy-tingkatkan-patroli-untuk-pantau-aksi-klitih