GIANYAR, KOMPAS TV - Kaya dengan sumber mata air, bermain dilumpur, tradisi tahunan rutin gelar oleh warga Desa Suwat, Kabupaten Gianyar, Bali. Setiap akhir tahun dilaksanakan lomba-lomba dengan memanfaatkan kekayaan alam berupa air di desa setempat. Pesertanya pun melibatkan warga desa setempat, mulai anak-anak hingga dewasa. Bahkan ibu-ibu pun tak mau kalah. <br /> <br />Seperti lomba lari ini misalnya. Berbeda dengan berlari di daratan, berlari di lumpur membutuhkan kemampuan khusus. Bahkan banyak diantara mereka harus rela berlumuran lumpur akibat terjatuh di lumpur sawah ini. <br /> <br />Meski demikian, salah seorang peserta mengaku bangga bermain di lumpur karena kebiasaannga sejak kecil. Hal ini menjadikanya bangkit dalam situasi apapun, termasuk disaat pandemi Covid-19. <br /> <br />Ngakan Putu Sudibya, Bendesa Adat Suwat mengatakan, tahun ini tradisi yang digelarnya mengambil tema Bangkit Dengan Air. Dilaksankannya kembali tradisi ini sebagai momentum kebangkitan setelah tahun sebelumnya sempat ditiadakan. <br /> <br />Tradisi bermain di lumpur sejatinya juga merupakan agenda untuk rasa syukur selama dalam perjalanan satu tahun dan kembali akan menjalani tahun baru dengan lebih baik. <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />#tradisi #bermainlumpur #gianyar <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/247865/tradisi-bermain-di-lumpur
