JAKARTA, KOMPAS.TV - Memasuki hari kedua pembelajaran tatap muka seratus persen di Jakarta, SD Negeri Palmerah 15, Jakarta Barat, fokus pada kepatuhan protokol kesehatan. <br /> <br />Satgas Covid 19 di SD Negeri Palmerah 15 secara rutin memantau dan mengingatkan siswa pada protokol kesehatan. <br /> <br />Karena dari evaluasi hari pertama kemarin, masih banyak siswa yang lalai protokol kesehatan, utamanya siswa kelas 1 dan 2. <br /> <br />Kemendikbudristek menegaskan, pembelajaran tatap muka, wajib dilaksanakan di semua sekolah seluruh Indonesia yang berstatus PPKM level 1 sampai 3. <br /> <br />Baca Juga Kasus Omicron Terus Bertambah, KPAI Minta Pemerintah Pertimbangkan Kelanjutan PTM 100 Persen di https://www.kompas.tv/article/248520/kasus-omicron-terus-bertambah-kpai-minta-pemerintah-pertimbangkan-kelanjutan-ptm-100-persen <br /> <br />Karena itu, Kemendikbudristek meminta pemerintah daerah tidak melarang pelaksanaan pembelajaran tatap muka, serta mengingatkan orangtua siswa, bahwa PTM adalah kewajiban, bukan pilihan. <br /> <br />Meski menjadi aturan wajib, sejumlah kepala daerah memilih menahan diri untuk melaksanakan keputusan ini. Apa alasannya?. <br /> <br />Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut belum selesainya vaksinasi covid-19 pada anak, jadi alasan utama penundaan pembelajaran tatap muka 100 persen. <br /> <br />Gibran tak mau ambil risiko adanya klaster covid-19 di sekolah. <br /> <br />Gibran memilih mengebut capaian vaksinasi anak lebih dulu, agar sekolah tatap muka, bisa dilakukan secara penuh. <br /> <br />Harapan serupa juga diutarakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. <br /> <br />Lantaran capaian vaksinasi bagi anak usia 6 hingga 11 tahun, belum menyentuh target. <br /> <br />Meski demikian, ganjar setuju pembelajaran tatap muka 100 persen di tingkat SMA dan SMK dilakukan. <br /> <br />Meski maksudnya baik, sekolah tatap muka 100 persen perlu disikapi dengan kehati-hatian. <br /> <br />Selain karena capaian vaksinasi anak 6-11 tahun masih rendah, juga sedang terjadi penularan varian baru corona. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/248588/wajib-ptm-100-persen-tuai-pro-kontra-wali-kota-solo-gibran-tak-mau-ambil-risiko
