MADIUN, KOMPAS.TV - Harga Elpiji nonsubsidi 12 kilogram meroket. <br /> <br />Kondisi ini dirasakan para pengusaha agen elpiji di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. <br /> <br />Akibat kenaikan ini, jumlah penjualan elpiji 12 kilogram kini menurun. <br /> <br />Menurut pemilik agen, harga gas nonsubsidi 12 kilogram awalnya berada pada kisaran harga Rp 143.000 per tabung. <br /> <br />Kini, harga naik menjadi Rp 170.000-180.000 per tabung biru. <br /> <br />Pengguna elpiji 12 kilogram yang rata-rata adalah pemilik usaha kuliner masih bertahan, meski harganya melambung. <br /> <br />Sehingga, ketersediaan dan harga gas elpiji subsidi ukuran 3 kilogram masih terpantau normal. <br /> <br />Baca Juga Meski Harga Bahan Pangan Naik, Inflasi 2021-2022 Diprediksi Tak Lebih dari 3 Plus Minus 1 Persen di https://www.kompas.tv/article/248512/meski-harga-bahan-pangan-naik-inflasi-2021-2022-diprediksi-tak-lebih-dari-3-plus-minus-1-persen <br /> <br />Bukan hanya harga gas elpiji, di Malang, Jawa Timur, harga minyak goreng juga masih terpantau tinggi. <br /> <br />Seperti di Pasar Oro-Oro Dowo, Kota Malang, minyak goreng masih di harga Rp 40.000-42.000 untuk kemasan dua liter. <br /> <br />Para pedagang pun mengeluhkan kondisi ini, karena selain mahal kini pasokan minyak goreng juga berkurang. <br /> <br />Bahkan banyak pedangan yang sempat tidak berjualan minyak goreng karena tidak adanya kiriman dari distributor. <br /> <br />Untuk menyiasati hal ini, para pedagang harus mencari minyak goreng ke beberapa agen di Kota Malang. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/250475/bisa-mencapai-rp-180-000-per-tabung-biru-pengusaha-keluhkan-harga-gas-elpiji-12-kilogram-mahal
