BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B (KPPBC TMP B) Banjarmasin mencatat pada tahun 2021, capaian penerimaan negara dari sektor kepabeanan dan cukai Di Banjarmasin melampaui target 239.61% atau mencapai Rp.49.516.015.830 dari target Rp.20.658.909.000. <br /> <br />Tidak hanya, untuk tingkat Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai Kalbagsel yang membawahi 5 KPPBC, capaian bahkan lebih tinggi meningkat 2.981.98 % dari target penerimaan Rp. 55.265.674.000 tercapai lebih Rp 1.648.009.058.000. <br /> <br />Baca Juga Larangan Ekspor Batubara, Bea Cukai Kalbagsel Pastikan Laksanakan Pengawasan di https://www.kompas.tv/article/249443/larangan-ekspor-batubara-bea-cukai-kalbagsel-pastikan-laksanakan-pengawasan <br /> <br />Atas capaian tersebut DJBC Kalbagsel dan KPPBC Banjarmasin, rabu pagi (12/1/2022) memberi penghargaan kepada pengguna jasa dan mitra kerja yang mendukung perbaikan ekonomi nasional melalui Customs Award 2022. <br /> <br />Penerimaan terbanyak 2021 di Kalsel berasal dari bea keluar produk crude palm oil (CPO) yang harganya meningkat sebagai dampak lockdown di negara pesaing, Malaysia. <br /> <br />Hal ini pun menjadi tantangan bagi bea cukai ke depan, sebab defisit APBN juga justru meningkat dari sebelumnya di bawah 3% kini di angka 4.87%. <br /> <br />Sehingga negara membutuhkan penerimaan dari bea cukai sekitar 240 triliun rupiah. <br /> <br />Meski belum mendapat alokasi target 2022, Kepala KPPBC Banjarmasin, Kurnia Saktiyono, meyakini akan terjadi peningkatan target dimana capaiannya terpengaruh jika harga CPO turun. <br /> <br />"Kalau perekonomian dunia bagus mungkin kita akan bersaing dengan Malaysia, kalau sudah banyak yang suplay pasti harganya akan bersaing itu tantangan," ucap Kurnia Saktiyono. <br /> <br />Baca Juga Perkuat Upaya Berantas Peredaran Narkotika, Pemasyarakatan Sinergi dengan Bareskrim Polri di https://www.kompas.tv/article/250419/perkuat-upaya-berantas-peredaran-narkotika-pemasyarakatan-sinergi-dengan-bareskrim-polri <br /> <br />Upaya menjaga capaian penerimaan bea dan cukai pun dilakukan dengan reformasi digital, dimana pelayanan kepabeanan dan cukai dilakukan secara elektronik, lebih terbuka dan dapat dipercaya. <br /> <br />Bea dan cukai juga menarik PPN dan PPh untuk impor 2021 di Kalsel mencapai Rp.955.206.285.000,- dan ekspor Rp.774.722.722.117,-. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/251238/ekspor-komoditas-cpo-dorong-kppbc-tmp-b-banjarmasin-lampaui-target-penerimaan-negara
