JAKARTA, KOMPAS.TV - Dugaan adanya barang selundupan dalam proyek pengadaan satelit orbit 123 bujur timur di Kemenhan pada 2015 lalu, diketahui dari hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP. <br /> <br />Mahfud menyebut akibat proyek ini, Indonesia berpotensi merugi hingga Rp800 miliar, dan digugat di Pengadilan Arbitrase Internasional. <br /> <br />Baca Juga Duduk Perkara Kasus Satelit 123 BT yang Menyeret Eks Menhan Ryamizard Ryacudu di https://www.kompas.tv/article/252889/duduk-perkara-kasus-satelit-123-bt-yang-menyeret-eks-menhan-ryamizard-ryacudu <br /> <br />Dalam kasus ini Kejaksaan Agung telah memeriksa 11 saksi dan mengumpulkan dokumen serta bukti pendukung. <br /> <br />Kejaksaan juga mengantongi beberapa nama yang akan dipanggil, namun belum akan memanggil Menteri Pertahanan kala itu, Ryamizard Ryacudu. <br /> <br />Terkait kasus ini, negara dirugikan setelah perusahaan penyedia satelit, melalui pengadilan arbitrase di London Inggris sebesar Rp515 miliar, dan Rp314 miliar dalam sidang arbitrase di Singapura. <br /> <br />Baca Juga Dugaan Korupsi Proyek Satelit, Kejagung Geledah Kantor dan Apartemen Dirut PT Dini Nusa Kusuma di https://www.kompas.tv/article/252887/dugaan-korupsi-proyek-satelit-kejagung-geledah-kantor-dan-apartemen-dirut-pt-dini-nusa-kusuma <br /> <br />Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun mengaku siap membantu pengusutan kasus ini, apalagi ada dugaan keterlibatan sejumlah nama prajurit TNI. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/252893/kasus-dugaan-korupsi-proyek-satelit-di-kemenhan-terungkap-dari-hasil-audit-bpkp
