JAKARTA, KOMPAS.TV - Data milik Bank Indonesia, BI, diduga bocor. <br /> <br />Data yang bocor disebut merupakan hasil retasan kelompok peretas asal Rusia, Geng Ransomware Conti. <br /> <br />Kabar peretasan itu diunggah salah satu platform intelijen bernama Dark Tracer di twitter, pada Kamis (20/01) pagi. <br /> <br />Baca Juga Polri Tindaklanjuti Informasi Peretasan Data Bank Indonesia di https://www.kompas.tv/article/253528/polri-tindaklanjuti-informasi-peretasan-data-bank-indonesia <br /> <br />Dalam unggahan yang dibagikan dark tracer, tercantum, total data yang bocor mencapai 838 file, sebesar 487,09 MB. <br /> <br />Diduga data diambil dari server yang terbuka dari situs www.bi.go.id, kemudian diunggah oleh Geng Ransomware Conti, pada hari Kamis. <br /> <br />Badan Siber dan Sandi Negara, BSSN, membenarkan adanya kebocoran data di Bank Indonesia. <br /> <br />Namun, data yang bocor merupakan milik BI cabang Bengkulu, dan dipastikan bukan data yang kritikal. <br /> <br />Baca Juga Server Komite Palang Merah Internasional ICRC Diretas Besar-Besaran, Data Korban Konflik Dicuri di https://www.kompas.tv/article/253314/server-komite-palang-merah-internasional-icrc-diretas-besar-besaran-data-korban-konflik-dicuri <br /> <br />BSSN menyatakan, serangan cyber terjadi pada 17 Desember 2021. <br /> <br />Baik BI maupun BSSN langsung berkoordinasi, melakukan mitigasi terhadap insiden itu. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/253628/benarkan-ada-kebocoran-data-milik-bank-indonesia-bssn-pastikan-bukan-data-kritikal
