LANGKAT, KOMPAS.TV - Sejumlah warga yang anggota keluarganya menjalani rehabilitasi di rumah Bupati Langkat non-aktif, menolak dievakuasi tim gabungan kepolisian dan BNN. <br /> <br />Warga khawatir, akan mengeluarkan biaya jika anggota keluarganya dibawa ke tempat rehabilitasi. <br /> <br />Warga menilai, kerangkeng yang berada di rumah Bupati Langkat non-aktif sudah cukup layak dan nyaman sebagai lokasi rehabilitasi anggota keluarganya. <br /> <br />Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, kerangkeng yang berada di rumah Bupati Langkat non-aktif, selama ini disebut dijadikan sebagai tempat rehabilitasi gratis bagi pecandu narkoba. <br /> <br />Namun, lokasi ini tidak memiliki izin dari pihak terkait. <br /> <br />Warga yang direhabilitasi memang dipekerjakan di kebun sawit. <br /> <br />Namun mereka tidak diberikan gaji. <br /> <br />Melainkan hanya diberikan makan selama menjalani rehabilitasi. <br /> <br />Kerangkeng yang ada saat ini sudah didirikan sejak 10 tahun lalu. <br /> <br />Polda Sumut masih terus menyelidiki lokasi tersebut, termasuk terkait dengan dugaan adanya praktek kerja paksa yang dilakukan dengan modus rehabilitasi. (*) <br /> <br />#kerangkeng #bupatilangkat #kpk #sumaterautara #sumut #medan #beritamedan #beritadaerah <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/255308/warga-tolak-kerabatnya-dievakuasi-petugas-dari-kerangkeng-di-rumah-bupati-langkat
