JAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi protes terhadap pernyataan Edy Mulyadi yang dinilai menghina masyarakat Kalimantan Timur, terus bergulir. <br /> <br />Di Samarinda, paguyuban adat dan organisasi kemasyarakatan di Kalimantan Timur kembali meminta polisi memproses hukum Edy Mulyadi. <br /> <br />Senin siang, paguyuban adat dan ormas mendatangi Kantor Gubernur Kalimantan Timur dengan membawa keranda sebagai simbol pernyataan Edy Mulyadi mematikan toleransi. <br /> <br />Baca Juga Disebut Macan Mengeong oleh Edy Mulyadi, Prabowo Subianto: Sudah Ada yang Ngurus di https://www.kompas.tv/article/255674/disebut-macan-mengeong-oleh-edy-mulyadi-prabowo-subianto-sudah-ada-yang-ngurus <br /> <br />Dalam unjuk rasa ini, massa meminta polisi segera menindak Edy Mulyadi secara hukum. <br /> <br />Massa juga meminta Edy Mulyadi meminta maaf kepada warga Kalimantan Timur secara langsung. <br /> <br />Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, buka suara terkait dugaan kasus penghinaan yang dilakukan oleh Edy Mulyadi. <br /> <br />Edy Mulyadi diketahui menggambarkan Prabowo sebagai macan yang mengeong. <br /> <br />Menanggapi hal ini, Menhan berujar bahwa sudah ada pihak yang mengurus perkara tersebut. <br /> <br />Hari ini, Komisi III DPR menerima audiensi warga Kalimantan yang tergabung dalam Aliansi Borneo Bersatu. <br /> <br />Sekitar 20 orang menggunakan pakaian adat Kalimantan, mendesak peran DPR, agar Kapolri mengusut tuntas kasus dugaan penghinaan yang dilakukan Edy Mulyadi terhadap warga Kalimantan, terkait pernyataannya tentang Ibu Kota Negara. <br /> <br />Aliansi juga meminta pemerintah melibatkan warga Kalimantan jadi bagian otorita IKN. <br /> <br />Komisi III DPR berjanji mengawal kasus Edy Mulyadi hingga tuntas. <br /> <br />Aspirasi dari Aliansi Borneo Bersatu akan diteruskan kepada Kapolri. <br /> <br />Anggota Komisi III fraksi Nasdem, Ary Egahni Ben Bahat juga menegaskan, ucapan Edy Mulyadi jangan sampai menganggu kebhinekaan di Kalimantan. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/255724/komisi-iii-didatangi-aliansi-borneo-bersatu-dpr-janji-kawal-kasus-edy-mulyadi-hingga-tuntas
