PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Seperti pantauan di Pasar Tradisional Podosugih kota Pekalongan, senin siang, para pedagang masih menjual dengan harga 18 ribu hingga 20 ribu rupiah. <br /> <br /> <br /> <br />Para pedagang mengaku, sejak diberlakukan satu harga dengan harga eceran tertinggi (HET) 14.000,- rupiah per liternya, distribusi minyak goreng kemasan di Pasar Tradisional justru semakin langka. <br /> <br /> <br /> <br />Pedagang terpaksa menjual dengan stok dan harga lama. Karena sudah menjadi kebutuhan pokok, masyarakat atau pembeli dengan terpaksa membeli minyak goreng yang ada di Pasar Tradisional tersebut. <br /> <br /> <br /> <br />Imbasnya. Stok minyak goreng yang ada semakin menipis, karena hingga hari ini pihak distributor belum melakukan pengiriman dengan harga baru maupun lama. <br /> <br /> <br /> <br />Pedagang mengaku, jika kebijakan tersebut diberlakukan mulai per satu februari, mereka belum bisa menjual dengan harga 14.000,- perliter, dikarenakan stok minyak goreng yang ada pada mereka dibeli dengan harga tinggi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/257157/harga-minyak-goreng-di-pasar-belum-satu-harga