BANTEN, KOMPAS.TV - Meski pemerintah kembali menurunkan harga minyak goreng, stok di pasar nyatanya masih langka. <br /> <br />Warga Lebak, Banten, bahkan harus berebut membeli minyak goreng di salah satu minimarket. <br /> <br />Seperti inilah suasana saat warga Rangkasbitung, Lebak, Banten, menyerbu minimarket untuk membeli minyak goreng. <br /> <br />Baca Juga Kemendag Sebut Penimbun Minyak Goreng akan Rugi Sendiri di https://www.kompas.tv/article/257510/kemendag-sebut-penimbun-minyak-goreng-akan-rugi-sendiri <br /> <br />Warga bahkan sempat berlarian masuk ke toko ini untuk mendapatkan minyak gareng yang harganya sudah turun. <br /> <br />Kondisi ini terjadi setelah minyak goreng langka di pasaran terutama di pasar tradisional. <br /> <br />Kalau pun ada, harganya masih tinggi di kisaran delapan belas ribu rupiah sampai Rp20 ribu rupiah per liter. <br /> <br />Pasca pemerintah menetapkan harga maksimal minyak curah, minyak goreng kemasan sederhana dan minyak goreng kemasan premium per 1 Februari 2022. Justru minyak dipasaran mengalami kelangkaan. <br /> <br />Di Pasar Tradisional Jatibarang, Indramayu Jawa Barat, pedagang mengaku, sudah dua hari ini tak ada kiriman minyak goreng curah. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/257642/stok-dipasaran-langka-warga-berebut-beli-minyak-goreng-murah-di-minimarket
