JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada video di atas, Anda dapat melihat rekaman Syaefunnur Maszah yang menghebohkan media sosial. <br /> <br />Syaefunnur Maszah terlihat duduk dan menghadap tumpukan uang di atas meja. <br /> <br />Ia terlihat mengambil uang dengan menggunakan sendok, dan meletakkannya di atas piring. <br /> <br />Kepada Kompas.com, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan bahwa sang Dirut PD mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moril. <br /> <br />"Sebagai bentuk pertanggungjawaban moril dan edukasi publik, Dirut Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja mengajukan pengunduran diri," tuturnya. <br /> <br />Setelah pernyataan itu, Syaefunnur Maszah meminta maaf dan menyesal atas perbuatannya. <br /> <br />Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Banten meminta Bupati Tangerang melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa Syaefunnur Maszah. <br /> <br />Masih dari Kompas.com, Asisten Muda Ombudsman RI perwakilan Banten, Harri Widiarsa menyebut bahwa aliran transaksi keuangan Syaefunnur Maszah perlu segera diperiksa. <br /> <br />"Segera lakukan pemeriksaan, termasuk aliran transaksi keuangannya dengan melibatkan PPATK. Jangan ada ruang abu-abu dalam penegakan disiplin di pemerintahan Kabupaten Tangerang," tegas Harri. <br /> <br />Ombudsman menyayangkan masih ada pejabat publik yang mempertontonkan perilaku hedonisme di saat masyarakat sedang terdampak pandemi Covid-19. <br /> <br />Lantas, apa yang bisa dipelajari pejabat publik dari kasus ini? <br /> <br />Kompas TV membahasnya bersama Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar; serta Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jaweng. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/258067/berani-pamer-tumpukan-uang-di-media-sosial-memangnya-berapa-gaji-dirut-pd-di-kabupaten-tangerang
