JAKARTA, KOMPAS TV - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak sejak kehadiran varian Omicron. <br /> <br />Data per Kamis (3/2) terdapat lebih dari 100 ribu kasus aktif, dengan tambahan harian hingga 27 ribu kasus. <br /> <br />Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menyebut Omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat dibandingkan dengan varian Alpha, Betha, dan Delta. <br /> <br />Baca Juga Gelombang Ketiga Covid-19 di Depan Mata, Butuhkan Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat di https://www.kompas.tv/article/258148/gelombang-ketiga-covid-19-di-depan-mata-butuhkan-kerjasama-pemerintah-dan-masyarakat <br /> <br />Jika dilihat dari gejala lebih ringan dan tingkat kesembuhan juga sangat tinggi. Sehingga Pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isolasi mandiri (Isoman) di rumah. <br /> <br />"Pasien yang masuk rumah sakit, 85% sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8%," katanya di kantor Kemenkes, Jumat (4/2). <br /> <br />Kemenkes memaparkan lima derajat atau level gejala Covid-19, sebagai berikut: <br /> <br /> Tanpa gejala/asimtomatis, yaitu tanpa temuan gejala klinis. Gejala ringan, seperti demam, batuk, dan rasa kelelahan. Gejala sedang, terdapat tanda pneumonia seperti sesak napas. Gejala berat, sesak napas hingga saturasi di bawah 93%. Kritis, yaitu saat pasien alami gagal napas dan komplikasi infeksi.Kementerian Kesehatan mengimbau pasien Covid-19 termasuk Omicron tanpa gejala cukup lakukan isolasi mandiri di rumah. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/258166/pahami-5-level-gejala-covid-19-versi-kemenkes
