KOMPAS.TV - Meski pemerintah telah menerapkan kebijakan harga eceran tertinggi untuk minyak goreng, namun di berbagai daerah ternyata masyarakat masih kesulitan mendapatkannya. <br /> <br />Entah karena ditimbun atau tidak dijual karena takut rugi, kelangkaan minyak goreng ini pun menyulitkan masyarakat. <br /> <br />Baca Juga KPPU Mulai Panggil Produsen Minyak Goreng Usut Dugaan Kartel di https://www.kompas.tv/article/258640/kppu-mulai-panggil-produsen-minyak-goreng-usut-dugaan-kartel <br /> <br />Penerapan tiga harga eceran tertinggi untuk minyak goreng yang dimulai 1 Februari lalu ternyata tak serta merta mengakhiri kesulitan masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng. <br /> <br />Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat sidak Dinas Perindustrian dan Perdagangan ke sejumlah minimarket mengungkap mengapa minyak goreng yang dibanderol pemerintah dengan harga Rp 14 ribu per liter langka di pasaran. <br /> <br />Ternyata petugas menemukan stok minyak goreng itu menumpuk di gudang mini market. <br /> <br />Meski di etalase kosong, ternyata masih ada empat karton minyak goreng yang sengaja disimpan. <br /> <br />Namun, pegawai minimarket membantah jika dituding menimbun stok minyak goreng. <br /> <br />Disperindag Polman pun meminta agar stok minyak tidak disimpan di gudang. <br /> <br />Para pelaku UMKM pun berharap, agar pemerintah membuat program khusus untuk membantu UMKM mendapatkan minyak goreng dengan harga sesuai ketentuan, namun tanpa pembatasan agar kebutuhan produksi mereka dapat terpenuhi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/258818/masyarakat-keluhkan-sulit-dapat-harga-minyak-goreng-murah